Washington - Masih banyak yang belum percaya Osama bin Laden sudah mati. Sebab, hingga kini AS tak juga mempublikasikan faktanya, misalnya foto atau video.
Namun Gedung Putih memperingatkan bahwa foto yang diambil dari mayat Osama "mengerikan" dan menyatakan keprihatinan bahwa foto itu bisa menimbulkan inflamasi (gangguan/hasutan) jika dirilis untuk membuktikan kematian otak Al-Qaeda tersebut.
Dua hari setelah serangan pasukan khusus ke Pakistan yang menewaskan Osama, pejabat tinggi di AS berdebat apakah perlu menyiarkan pada publik bukti bahwa dia telah tiada.
"Ini adil untuk mengatakan itu adalah sebuah foto yang mengerikan ... itu bisa menimbulkan inflamasi," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney seperti dilansir AFP, Selasa (3/5/2011) waktu AS.
"Kami meninjau ulang situasi. Kami akan bekerja tentang hal ini dengan cara metodis dan mencoba membuat keputusan yang terbaik," katanya. Dia menambahkan Presiden Barack Obama juga terlibat erat dalam diskusi tersebut.
Obama tentunya menyadari bahwa publikasi gambar Osama terbaring mati akan memunculkan teori konspirasi di dunia yang lebih luas bahwa Washington entah bagaimana caranya memalsukan kematiannya.
Para pejabat juga menyadari potensi reaksi - mungkin terhadap misi AS di luar negeri, atau target lainnya - di dunia Muslim terhadap gambar apa pun yang dianggap tidak hormat kepada orang mati atau cacat.
Pejabat lain mengatakan Osama tertembak di atas mata dalam serangan tersebut, meningkatkan prospek bahwa setiap foto yang dirilis ke publik mungkin menawarkan kesaksian grafis atas kematiannya.
Musuh AS juga sudah mulai meragukan kata-kata Washington, mempertanyakan kematian Osama untuk tujuan propaganda.
Taliban yang berbasis di Afghanistan mengatakan "prematur" memberikan komentar atas berita kematian Osama.
"Karena orang Amerika belum memberikan dokumen meyakinkan untuk membuktikan klaim mereka, dan sumber-sumber yang dekat dengan Sheikh Osama bin Laden belum mengkonfirmasi atau membantah laporan tentang kesyahidannya ... (kita) melihatnya sebagai terlalu dini untuk mengeluarkan pernyataan dalam hal ini," kata Taliban dalam pernyataan di website mereka.
Sekadar diketahui, beberapa saat setelah tersiar berita Osama tewas pada hari Senin WIB, beredar foto yang menggambarkan wajah Osama bersimbah darah. Namun foto itu dinyatakan palsu karena hanya modifikasi dari foto lamanya.
0 komentar:
Posting Komentar