Jakarta - Dekatnya pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, yang disebut-sebut sebagai pemimpin Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 dengan beberapa partai dinilai wajar. Kedekatan itu terkait adanya kebutuhan suara yang besar bagi partai-partai dalam pemilihan umum.
"Panji Gumilang memang akrab dengan semua orang. Sebagai pemimpin ponpes yang memiliki santri hingga ribuan, wajar juga partai besar melirik ponpes Al Zaytun, kan ada hasil yang dipetik dari kedekatan itu," kata mantan anggota NII yang juga Ketua NII Crisis Center, Sukanto saat dihubungi detikcom, Selasa (3/5/2011).
Pria yang biasa disebut Anto ini menceritakan kedekatan Panji Gumilang dengan partai Golkar telah terjalin sejak tahun 1999. Setelah itu, partai-partai lain turut mendekati pemimpin ponpes yang terletak di Indramayu, Jawa Barat itu.
"Tahun 1999 Panji Gumilang memberi perintah kepada santrinya di ponpes Al Zaytun untuk mendukung partai Golkar. Bahkan saat itu Akbar Tanjung sering mendatangi ponpes," imbuhnya.
Menurutnya, Panji menjalin kedekatan dengan berbagai pihak termasuk partai sejak ia menjadi ketua alumni Universitas Islam Indonesia (UIN). Bahkan Panji dekat dengan tokoh-tokoh agama lain, seperti pendeta dan lain-lain.
"Ia ingin memunculkan tokoh pluralis jadi ia terbuka dengan siapa saja. Tapi dulu waktu hanya menjadi imam belum membuka diri," ujar Anto.
Panji Gumilang memang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan terkait kegiatan cuci otak dan penipuan yang dilakukan anggota NII KW 9. Meski Panji telah membantah kabar tersebut, pihak kepolisian mengaku masih akan mendalami apakah ada keterkaitan antara ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang dan NII KW 9.
0 komentar:
Posting Komentar